Selasa, 17 Februari 2009 0 komentar

Cinta : sebuah karya dari khalil gibran

kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
itu karena hal terindah di dunia tdk terlihat

ketika kita menemukan seseorang yang
keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung
dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan
serupa yang dinamakan cinta.

Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan,
seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,
tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,
melainkan suatu awal kehidupan baru,
kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti,
mereka yang telah dan tengah mencari dan
mereka yang telah mencoba.
karena merekalah yang bisa menghargai betapa
pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan
mereka.

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan
kamu masih menunggunya dengan setia.

Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan
kamu masih bisa tersenyum dan berkata
” aku turut berbahagia untukmu ”

Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu,
biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi.
kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan
cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati
kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.

Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu
mendapatkan keinginannya, melainkan mereka
yang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entah
bagaimana dalam perjalanan kehidupan.
kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri
dan menyadari bahwa penyesalan tidak
seharusnya ada, cintamu akan tetap di hatinya
sebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidup
yang telah kau buat.

Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata ” aku
lupa ….”
menunggu selamanya ketika kamu berkata ”
tunggu sebentar ”
tetap tinggal ketika kamu berkata ” tinggalkan aku
sendiri ”
mebuka pintu meski kamu belum mengetuk dan
belum berkata ” bolehkah saya masuk ? ”
mencintai juga bukanlah bagaimana kamu
melupakan dia bila ia berbuat kesalahan,
melainkan bagaimana kamu memaafkan.

Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti.
bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa
yang kamu rasa,
bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan
bagaimana kamu bertahan.

Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus
berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang
itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita
menyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagia
apabila kita melepaskannya.

kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah
orang yang tak pernah menyatakan cinta
kepadamu, karena takut kau berpaling dan
memberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akan
menyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kau
sadari
0 komentar

Karma

Tersudut berlinang diujung kamar berdebu

Berselimut hangat karma yang menyiksa

Tak kuasa berpaling tuk menghindar

Derita terus mendera, menempa, menindih dari segala arah

Tak ingin kusesali

Namun wajar sakit ini meminta sedikit air mata

Hingga hampir kering jelaga rasa pelipur jiwa

Ragaku teguh namun tidak jiwaku

Tuhan semakin sakit saat namaMU terucap

Dari pecah rongga bibir berdarah

Kenapa kau benci aku, berucap pun ku hanya bisa tuk bertanya

Semua bicara tentang Engkau yang penuh asih

Penuh cinta dan kedamaian

Tapi……

Adakah akan asih buatku? Jika Kau cipta bayangpun berkhianat didepanku

Sebatas mana kan kaucoba diriku

Apa hingga udara juga ikut bersekutu tuk membenciku?

Jika memang benar begitu adanya

Kubisa hanya berterima kasih karena kutahu rahasiaMU

Karma ini kan kembali menghiburku

Mungkin nanti…….
0 komentar

Setitik Api Dalam Embun Malam

Menetes titik air, jatuh

pada kulit tangan

sejenak terasa sepi dan dingin,

kemudian terpikir semua itu adalah embun malam ini.

Namun bisuku tetap

menjelang sebagai prasasti yang angkuh.

Dalam malam ini telah

menjelma sebagai api yang menyala

menjulang langit dengan jilatan amarah.

Embun malam membasahi kulit tanganku

hinggap sejenak memberikan rasa dingin,

kemudian jatuh ke tanah.

Setitik embun yang telah jatuh ke tanah

membawa setitik api dari

tubuh yang menanggung amarah.

Menyampaikan pada kelembutan tanah

untuk menumbuhkan sebagai sebuah maaf

di pagi yang akan segera tiba.

-nicko-

 
;